Jumat, 14 Oktober 2011

OTAK ITU CANGGIH

Otak merupakan bentuk fisik dari pikiran anda. Dia seperti raksasa yang sedang tidur – begitu besar, kolosal dan potensinya sangat mengagumkan. Potensi ini seringkali terbengkalai didalam diri anda, tidak aktif dan tidak bergerak, menunggu untuk digunakan.
Padahal sebenarnya anda dapat memperoleh dan mengembangkan keterampilan, bakat, kekuatan dan kemampuan melebihi apa yang anda harapkan saat ini.
Hanya akhir-akhir ini saja penelitian ilmiah dibidang fisika, biokimia dan psikologi telah memusatkan perhatian pada kedalaman kemampuan pikiran yang misterius – dalam proses pemahaman yang lebih mendalam tentang otak manusia, pikiran dalam wujud ‘fisik’.
Studi dalam bidang ini mulai mengungkap kenyataan bahwa potensi laten otak manusia jauh lebih besar daripada yang pernah dibayangkan. Penemuan yang menarik menunjukkan seluk-beluk ‘perbatasan’ otak – fungsi mentalnya yang berbeda dan karakteristik unik antara otak kiri dan kanan.
Otak anda berfungsi seperti super komputer, dia mempunyai kemampuan dan kapasitas visual, audio, matematis, analitis dan psikis yang mengagumkan; dan ini ditunjang oleh berjuta-juta sel otak yang bereaksi satu sama lain dengan cara yang sampai sekarang belum diketahui oleh para ilmuwan.
Yang diketahui adalah tidak adanya batas kemampuan dan daya cipta otak.
Seseorang dapat menjadi kreatif dan imajinatif atau menjadi deduktif, analitis dan instingtif sesuai keinginannya.
Otak tidak membatasi diri, dia bekerja sesuai keinginan anda dan berfungsi sesuai perintah anda.
Otak merupakan perangkat keras yang digunakan oleh pikiran anda untuk membentuk sikap, perasaan, persepsi, harapan dan hasil akhir yang anda inginkan dan idamkan. Dia merupakan abdi yang setia dan sangat penurut.
Pahami ini semua, maka anda akan mulai membebaskan diri dari batasan-batasan yang menghalangi pencapaian diri dan kemampuan. Jelajahilah batas-batas pikiran anda dan mulailah mempelajari kenyataan tentang otak anda. Hal ini akan memberikan kepada anda rasa percaya diri dan keyakinan untuk melangkah lebih jauh dalam pencarian diri. Barulah anda mulai dapat menyadari bahwa kecemerlangan dan keberhasilan dapat diraih oleh setiap individu.
Selama ini sangat sedikit yang diketahui tentang otak dan bagaimana cara bekerjanya.
Orang-orang sering dicap bodoh atau pandai, artistik atau pandai berhitung, intelek atau tidak … pada saat menilai kemampuan mental.
Sekolah formal mengajarkan sejumlah hal, tetapi pendidik hanya memberikan perhatian selintas terhadap otak dan fungsinya.
Sangat sedikit sekolah didunia yang mengajarkan kepada muridnya tentang bagaimana cara otak menyerap informasi, menyimpan informasi dan mengeluarkan informasi tersebut. Anak didik tidak belajar apapun (sangat sedikit) tentang sel otak dan jaringan penghubungnya.
Mereka jarang diajarkan tentang cara kerja memori, bagaimana mata bergerak pada waktu menyerap informasi, bagaimana proses belajar terjadi, bagaimana gambar bisa tercipta didalam kepala, dari mana datangnya imajinasi, bagaimana kreativitas dipupuk. Anak-anak tidak pernah tahu secara persis bagian otak mana yang sedang mereka gunakan dan yang lebih penting lagi, bagaimana mereka dapat menggunakan otak secara lebih baik.
Hal ini disebabkan sedikit sekali yang kita ketahui tentang otak.
Baru akhir-akhir ini saja (generasi sekarang) kita menyadari bagaimana masalah yang berhubungan dengan hal yang sepertinya disebabkan oleh kemampuan mental yang tidak memadai, ternyata sangat sedikit hubungannya dengan kapasitas otak yang mendasar. Kitapun menyadari bahwa selama ini kita memang tidak perduli terhadap potensi otak yang hebat dan mengagumkan ini.
Mungkin hal yang paling mencengangkan dari laboratorium penelitian para ahli otak adalah suatu kenyataan, bahwa rata-rata orang menggunakan otaknya kurang dari satu persen ! ; Jadi potensi luar biasa yang belum tersentuh masih ada dalam diri kita masing-masing.
Pesan :
Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal. -Qs. al-Baqarah 2:269
Yang mau mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang- orang yang mempunyai akal. -Qs. az-Zumar 39:18
OTAK KIRI DAN OTAK KANAN

Sebenarnya, kita tidak memiliki satu otak, melainkan dua, yaitu otak kiri dan otak kanan.
Kedua otak tersebut secara biologis strukturnya identik dan bekerjasama secara harmonis.
Setiap otak terdiri atas berjuta-juta sel yang mirip bayi bergurita lengkap dengan lengan-lengannya yang panjang, menjangkau dan menghubungkannya dengan sel-sel yang lain.
Kedua otak tersebut fungsinya sangat berbeda dan mengatur bagian tubuh yang berbeda pula.
Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan dan otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri.
Luka pada otak kiri dapat menyebabkan kelumpuhan pada tubuh bagian kanan dan sebaliknya.
Sesungguhnya didalam otak kita, ada sepuluh hingga lima belas milyar sel otak dan didalam sepuluh atau lima belas milyar sel otak tersebut ada ribuan tentakel lagi didalamnya dan didalam setiap tentakel itu sendiri terdapat ribuan tonjolan (mirip bantalan penghisap) yang mana dari hubungan yang terbentuk oleh reaksi lembut elektrokimia antar tonjolan-tonjolan inilah yang menunjukkan tingkat intelektualitas atau kemampuan seseorang.
Penelitian intensif di Universitas California yang mempelajari tentang otak kiri dan otak kanan telah mengungkapkan bahwa masing-masing otak tersebut mengendalikan aktivitas intelektual yang berbeda, dari yang benar-benar kreatif dan imajinatif sampai yang paling logis dan kuantitatif. Dimana akhirnya didapatkan kesimpulan bahwa orang yang semata-mata menggunakan salah satu sisi otak saja seringkali mengalami kesulitan dalam menggunakan sisi otak yang lainnya. Akibatnya menjadi orang yang berpikir dengan dimensi tunggal dan sangat subyektif.
Pesan :
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. -Qs. 36 Yaasin :36
Beberapa fungsi dari otak kiri adalah menangani angka, susunan, logika, organisasi dan hal lain yang memerlukan pemikiran rasional, beralasan dengan pertimbangan yang deduktif dan analitis. Otak kiri terbiasa dengan hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah, ia memfokuskan diri pada garis dan rumus, sebaliknya mengabaikan kepelikan tentang warna dan irama.
Adapun beberapa fungsi otak kanan adalah mengurus dimensi yang berbeda seperti mimpi, berkhayal, warna, musik, ritme dan proses pemikiran lain yang memerlukan kreativitas, imajinasi yang hidup, orisinalitas, daya cipta dan bakat artistik. Pemikiran otak kanan tidak begitu tegang, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan matematis, dia lebih fokus pada rupa dan bentuk, warna-warni dan kelembutan, sebaliknya mengabaikan ukuran dan dimensi.
Pengungkapan ilmiah tentang struktur dan fungsi otak manusia ini penting bagi siapa saja yang memerlukan keyakinan tentang kemampuan alami otak. Sebenarnya baik kemampuan ilmiah maupun kemampuan artistik tidaklah terpisah antara satu dengan yang lain. Sebaliknya, setiap orang pasti didalam dirinya memiliki potensi untuk mengembangkan kemampuannya dikedua kategori proses pemikiran ini.
Anda bisa bersifat ilmiah atau artistik, tetapi lebih baik lagi bila anda bersifat keduanya. Anda hanya perlu mengembangkan kekuatan otak and dengan semestinya. Yang lebih penting adalah suatu kenyataan bahwa sekarang anda dapat diyakinkan bila pada dasarnya tidak ada manusia yang disebut sebagai orang bodoh.
Setiap orang memiliki kemampuan didalam dirinya untuk menjadi jenius dan cerdas.
Bahan bakunya yaitu kemampuan, kapasitas dan potensi ada didalam diri setiap orang. Dia harus dikembangkan, karena potensi ini harus diwujudkan dan dipelihara untuk prestasi yang luar biasa. Ini adalah kenyataan, bukan opini. Dan siapapun tidak perlu percaya jika seseorang menyebut anda bodoh, bebal atau keras kepala.
Pesan :

Semua manusia memiliki fitrah yang sama, sesuai hadis Nabi :
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda :” Tidak seorang anakpun, melainkan dia dilahirkan dalam keadaan fitrah.”
- Riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim
Dan firman Allah :
Maka hadapkanlah dirimu dengan lurus terhadap agama menurut fitrah Allah yang telah menciptakan fitrah itu pada manusia. -Qs. ar-Rum 30:30
Dan sungguh Kami telah memuliakan anak-anak Adam, dan Kami anugerahi mereka kendaraan didarat maupun dilautan, lalu Kami beri rezeki kepada mereka dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dari kebanyakan makhluk yang Kami ciptakan.- Qs. al-Israa’ 17:70
Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi ? padahal mereka mempunyai hati yang dengan hati itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar; Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. – Qs. 22 al-Hajj : 46

Rabu, 12 Oktober 2011

hidup adalah anugerah yang harus di sukuri


Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat  membenci  dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.
Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya  dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih  gadisnya  itu .
Kekasihnya  bertanya  kepada gadisnya itu , ” Sayangggg … sekarang kamu sudah  bisa melihat dunia. Apakah  engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya  itu ternyata buta.  Dan  dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.
Dan akhirnya si Pria kekasihnya  itu  pergi dengan  meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya  itu, “Sayangku, tolong  engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”
* * * * *
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.
Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.
Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan  untuk meminta penyembuhan sehingga suaminya TIDAK LUMPUH seumur hidup.
Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi  ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya.
Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.
Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.
Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.
Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah  dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia.
NIKMATILAH dan BERI YANG TERBAIK DI SETIAP DETIK DALAM HIDUPMU, KARENA ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI  untuk waktumu selanjutnya !!!

apa itu nafsu?



Apa itu Nafsu ?

NAFSU, walaupun selalu mendapat cacian, namun selalu pula diikuti… Suatu hal yang sering dipandang cela oleh umat manusia… padahal Nafsu itu berasal kata dari Nafis (bahasa arab) yang bererti: Sesuatu yang berharga… Sesuatu yang bernilai istimewa…. Sesuatu yang senantiasa harus dijaga. Sungguh, Nafsu (diri / jiwa) seorang manusia sangatlah berharga… lebih mahal dari seluruh kekayaan dunia… Sayangnya, tak semua menyedarinya.
Manusia tercipta, dan dapat hidup oleh dua kekuatan… Roh dan Jasad… Sumber Roh adalah langit… sementara Jasad bersumber dari bumi… Kerana Jasad terbuat dari bumi maka segala yang perlukan ada di bumi… beras, gandum, buah-buahan, tumbuh-tumbuhan, rempah-rempah, air… Jasad dapat hidup dengan bumi itu sendiri… dan akhirnya, Jasad pun kembali ke bumi… bersatu dengan sumbernya lagi.

Sedangkan Roh yang bersumber dari langit… ia pun mendapatkan segala yang ia diperlukan demi ketahanan hidupnya dari langit… bukan dari bumi… lalu akhirnya, ketika dua kekuatan itu berpisah… Jasad kembali ke bumi… sementara Roh… kembali ke langit.
Jasad dapat dilihat, segala keperluannay pun dapat terlihat dan dikonsumsi secara zahir. Sedang Roh tak dapat dilihat maupun disentuh dengan indra apapun… maka… kebutuhan pokoknya pun tak dapat dilihat, namun dapat dikonsumsi dari sumbernya sendiri iaitu langit…

Ketika seorang bayi senyum sorang2 di usianya yang sangat-sangat muda, kita sering mengatakan bahawa mala’ikat sedang bermain dengannya, itu memang benar, sebab bayi tersebut masih suci… tak ada noda sedikitpun di kalbunya… jernih sejernih-jernihnya.
Kerana kalbu/hatinya yang suci itu mengandung NAFSU… Nafsu itulah yang membuatnya mulia… ialah Nafsu Kamilah… ialah Nafsu Zakiyyah… ialah Fitrah.

Sebuah titisan dari sinaran cahaya Rasul saw. yang dibawa oleh seluruh manusia yang lahir di muka bumi ini… “Kullu mauludin yuladu alal-fithrah” Setiap manusia lahir dengan membawa cercahan cahaya Rasul saw. dalam hatinya (Fithrah), iaitu Nafsu Zakiyyah atau Nafsu Kamilah… ialah agama islam yang semurni-murninya.
Allah swt. berfirman: “Wa’lamu anna fikum Rasulallah” Ketahulilah bahwa dalam dirimu itu ada Rasulullah [utusan allah]… ialah Fitrah tersebut.
Oleh itu maka kita diperingatkan dengan hari ulang tahun tiap-tiap manusia, hakikatnya adalah mempringati lahirnya Fithrah itu… lahirnya cahaya Rasul itu… dengan harapan moga-moga hati dapat suci kembali… dan moga-moga yang kafir dapat menjadi muslim kembali.
Bila seorang bayi mati dalam keadaan suci maka syurga lah tempat tinggalnya.

Namun setelah dipengaruhi oleh agama dan didikan keluarga maupun lingkungannya, mulailah Nafsu Kamilah itu ternodai sedikit demi sedikit… Bila ia ternyata menganut agama lain selain agama islam… kalbunya menjadi hitam nan gelap gelita, bila mati dalam keadaan kafir maka janji Allah ia di neraka selama-lamanya…

Akan tetapi bila ia masih bertahan dalam agama islam namun prilaku jahat, hatinya pun penuh noda, bila ia mati dalam keadaan sekotor itu maka perjalanan menjadi panjang dan penuh rintangan serta hambatan… menuju syurga.
Setelah berumur sekian tahun… setelah baligh dan berakal… setelah mendapat didikan (baik ataupun buruk) dari orang tua, keluarga, pergaulan maupun lingkungan, maka mala’ikat Atid pun turun mengerjakan tugas, manusia muslim itu telah baligh dan mulai tecatat amal baik dan kesalahannya…

Selama ia masih muslim, maka malaikat Atid tetap mengawasi dan menulis, namun jika keluar dari islam, malaikat Atid pun segera menutup buku dan pulang ke kampung halamannya di langit, sebab manusia itu tak perlu diawasi lagi kerana apapun ia lakukan, ia pasti ke neraka tanpa hisab.

Sama halnya dengan seorang nabi dan wali, tak ada mala’ikat Atid yang mengawasi dan mencatat amalnya kerana pasti ke syurga tanpa hisab (tanpa perhitungan pahala dan dosa).
Seorang anak muslim yang telah besar dan mulai berbuat kesalahan, kemudian terbiasa melakukannya… Nafsu Kamilah-nya mulai ternodai… “Innal-abda idza adznaba dzanban kanat nuqtatun sauda’ fi qalbih fa in taba minha shaqula qalbuh wa in zada zadat”.
Mulailah Nafsu Kamilah tertutup oleh nafsu yang lain, nafsu baru yang kotor dan mengotori… ialah Nafsu Mardliyyah…

Bila kesalahan masih terus dilakukan, maka terbentuklah nafsu berikutnya; Nafsu Radliyah.
Kemudian muncullah nafsu kotor berikutnya yang semakin melapisi Fithrah manusia… yaitu Nafsu Muthma’innah… nafsu yang tenang oleh amal perbuatannya (ujub), padahal ia sudah menjauh dari Tuhannya… “Ya ayyatuhannafsul-muthma’innah irji’i ila Rabbiki” Wahai Nafsu Muthma’innah, kembalilah ke Tuhanmu…
Perintah “Kembalilah” tentu ditujukan kepada yang jauh… yang berpaling… yang membelot… yang telah menodai fithrahnya sendiri… Wahai manusia yang bernafsu Muthma’innah… wahai manusia yang menjauh dari Allah dengan nafsu Muthma’innah… kembalilah ke Tuhanmu… janganlah menjauh… dekatkanlah… musnahkan nafsumu itu!
Maksiat masih saja dikerjakan… terbentuklah nafsu baru yang lebih parah… Nafsu Kamilah pun semakin tertutupi… hamba semakin menjauh lagi dari Tuhannya… ialah Nafsu Mulhamah… nafsu yang selalu bingung oleh dua pilihan… antara ketaqwaan dan kekejian… “Wa nafsin wama sawwaha fa alhamaha fujuraha wa taqwaha”.

Muncullah nafsu berikutnya… Nafsu Lawwamah “La uqsimu binnafsillawwamah”… nafsu yang senantiasa mendorong manusia berbuat dosa, setelah berbuat, nafsu itupun menyesal, tak lama kemudian ingat bahwa Tuhan maha pengampun, akhirnya hendak berbuat lagi, kemudian menyesal lagi, lalu merasa bersalah, kemudian ingat bahwa Tuhan sangat penyayang, akhirnya terdorong untuk berbuat lagi… begitu seterusnya tanpa henti.

Tibalah nafsu terangkuh dan terbusuk… nafsu yang serba keji dan kotor… Nafsu Ammarah bissu’… raja nafsu yang selalu memerintah manusia… Lakukanlah, lakukanlah… jangan ragu-ragu… lakukan saja… berbohonglah… berzinalah… membunuhlah… mencurilah… dan seterusnya… “Innannafsa la’ammaratun bissu’”.
Nafsu-nafsu itulah yang telah merosak prilaku manusia sehingga Fithrah menjadi terselimuti oleh kegelapan noda-noda nafsu busuk yang telah memusnahkan segalanya.
Sayangnya… manusia sendiri lah yang mendatangkan nafsu-nafsu itu… dengan kebiasaannya melakukan hal-hal yang tidak baik.

Setelah nafsu-nafsu itu menjadi tebal melekat di kalbu, maka muncullah syaitan untuk membuat tempat tinggal tetap bersama nafsu-nafsu itu.
Pada hakikatnya..Syaitan amat takut dengan Nafsu Kamilah… namun kerana telah tertutupi oleh banyak nafsu kotor yang lain maka syaitan menjadi berani dan senang… kehadirannya pun membuat nafsu-nafsu itu semakin aktif bekerja dan Nafsu Kamilah semakin lenyap… tak menjelma lagi.

Nafsu-nafsu busuk yang mengotori kalbu itu dinamakan dalam al-Qur’an dengan Akinnah… “Waqalu qulubuna fi akinnah”.
Disebut juga dalam al-Qur’an dengan Aqfal… “Afala yatadabbarunal-Qur’ana am ala qulubin aqfaluha”.
Dinamakan pula dengan Ran… “Kalla bal rana ala qulubihim ma kanu yaksibun”.
Disebut juga dengan Ghulf… “Waqalu qulubuna ghulf”.
Disebut juga dengan Hujub… “Wa bainana wa bainaka hijab”.
Sementara oleh baginda Rasul saw. nafsu-nafsu itu disebut dengan Shoda’ (karat)… dlm hadisnya “Inna hadzihil-quluba tashda’ kama yashda’ul-hadid”.
Manusia yang selalu tergoda oleh nafsu dan syaitan, ia tak dapat mangusir syaitan dari hatinya sebelum ia membunuh lebih dahulu nafsu-nafsu yang menyelimuti hati dan fithrahnya. Setelah nafsu-nafsu itu dibuang jauh-jauh dan hati kembali ke Fithrah, maka syaitan pun pergi dengan sendirinya… tidak berani mendekati cercahan cahaya Rasul yang suci itu.

Ibarat lalat yang mengelilingi kotoran dalam sebuah ruangan, bagaimanapun usaha kita mengusir lalat-lalat itu, ia takkan pergi sebelum kotoran itu disingkirkan dan dihapuskan lebih dahulu dari ruangan tersebut walaupun kita katakan bekas itu bershi… barulah lalat-lalat itu mencari tempat lain untuk bermain-main.
Sudah menjadi tabiah Syaitan suka tinggal dan bermain di kalbu-kalbu manusia yang penuh dengan nafsu-nafsu kotor… bilamana nafsu-nafsu itu telah sirna dan tinggallah Nafsu Kamilah saja, maka syaitan segera mencari tempat tinggal yang lain.

Syaitan janganlah selalu menuduhnya jahat… tapi…jangan lupa diri sendiri yang telah mengundang syaitan itu dengan membentuk nafsu-nafsu jahat dalam hati… “Wama ashabaka min syyi’atin famin nafsik” Apa yang kamu lakukan daripada kejahatan maka itu dari dirimu sendiri… dari nafsumu… bukan dari syaitan !

Bagaimana membunuh nafsu? Setiap yang rosak harus dibaiki… lagikan kereta yang rosakl harus pergi ke bengkel untuk dibaiki… lagikan kita sakit pergi merawat di hospital….yang membuat kondisi tubuh menjadi sakit harus pergi ke doktor untuk berubat… demikian pula yang membuat Fithrah menjadi tertutup dan terselimuti oleh banyak nafsu jahat, harus segera ke seorang wali mursyid..!!

Tentunya tanpa seorang guide takkan sukses. Allah telah mengutus seorang wali mursyid yang bertugas untuk membunuh nafsu-nafsu jahat yang ada dalam hati manusia… Allah telah memberikannnya kemampuan dan izin untuk menyelamatkan manusia dari segala kerugian di dunia dan akhirat… akan tetapi hanya untuk yang mau saja… yang tak mau mengikuti wali mursyid maka setan dan nafsu-nafsu tetap bersamanya.

Para kiyai, da’i, guru dan penasihat hanya untuk pencegahan belaka… atau paling tidak meringankan rasa sakit… malah kadang juga menambah parah… kerana mereka pun masih sakit… Sedangkan para ulama’ yang lebih senang disebut dengan Auliya’ atau Wali Mursyid atau Warits Muhammadi… ia mampu untuk mengubati dan boleh mencegah datangnya penyakit lagi.
Ccontoh : Ada seorang penggembala kambing yang sedang berjalan beserta kambing-kambingnya melewati sebuah tanaman subur, hijau dan penuh tumbuhan segar… saat itupun penggembala itu tertidur dan berselimut tebal (tujuh lapis)…
kerana kambing-kambing itu kehilangan kontrol dari sang penggembala… maka liarlah kambing-kambing itu menghabisi tanaman yang ada di sekitar (milik orang lain)… sang penggembala masih tertidur… datanglah sejumlah orang untuk mengamankan suasana… dan berusaha mengembalikan kambing-kambing itu ke jalan (yang lurus)… namun ternyata tak mampu… justeru terus merosak tanaman…

setiap mengembalikan atau menghalang satu kambing, kambing yang lain masih dan kembali memakan tanaman itu… mereka itu datang memang berniat baik… namun ternyata gagal dan malah turut merosak saat mengejar dan menangkap…

Akhirnya… tibalah satu orang yang sangat arif mengatakan: Kalian sedang berbuat apa? Mereka lalu menjawab: Kami hendak mengembalikan kambing-kambing itu ke jalan [kononnya untuk menghalang kambing dari memakan tanaman tersebut] agar tidak merosak tanaman…
Orang itu segera menegur: Bukan begitu caranya… ia pun segera mendatangi sang penggembala yang tidur itu dan melepas selimut-selimutnya satu-persatu sampai ia terbangun… bangunlah… lihat kambing-kambingmu itu pada keliaran… cepat kembalikan… Sang penggembala pun dengan spontan memanggil dan memberi isyarat… kambing-kambing itu lalu kumpul kembali dan melanjutkan perjalanan bersama pengawalan sang penggembala. Mudah saja…kan !
“Wayadlribullahul-amtsala linnas” Allah selalu memberi contoh kepada umat manusia agar mereka cepat faham.
Lalu apa maksud dari cerita (contoh) di atas? Penggembala itu adalah hati… kambing-kambing itu adalah seluruh anggota tubuh manusia… apabila hati bangun dan segar (dalam keadaan baik) maka seluruh anggota tubuh-pun terkontrol dengan sempurna… namun bila hati tertidur dan tertutup oleh selimut-selimut tebal (nafsu-nafsu) maka seluruh anggota (tangan, lidah, kaki, mata, telinga, kemaluan dan perut) akan sembarangan berbuat.

Orang-orang yang mengejar dan berusaha menangkap kambing-kambing itu untuk kembali ke jalan adalah para kiyai dan da’i-da’i yang hanya berbicara kesana kemari mengkhitab anggota tubuh… niat memanglah baik… namun cara menunjuki umat ke jalan yang benar masih kurang tepat… sayangnya… para kiyai dan da’i malah ikut merosak dan mencemarkan suasana hati.
Adapun seorang arif tadi adalah si wali mursyid… si pewaris Rasul saw. yang menunjuki umat dengan cara yang sangat tepat… mengetuk hati… membangun nurani… tak perduli dengan zahirnya yang terjadi… cukup dengan melepaskan kalbu dari nafsu-nafsu yang menyelimuti… lalu menyegarkan mata hati… semua pun akan segera beres..!!
Contoh dan uraian di atas persis seperti kandungan hadits Rasulullah saw. yang berbunyi sebagai berikut :
” إن الحلال بين والحرام بين وبينهما أمور مشتبهات لا يعلمهن كثير من الناس فمن اتقى الشبهات فقد استبرأ لدينه وعرضه ومن وقع في الشبهات فقد وقع في الحرام كالراعي يرعى حول الحمى يوشك أن يرتع فيه ألا وإن لكل ملك حمى ألا وإن حمى الله محارمه ألا وإن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله ألا وهي القلب “
Inti dari semuanya adalah : Hati yang telah kotor oleh nafsu-nafsu, tak dapat dijernihkan kembali kecuali dengan mengikuti seorang spesialis qolbu… iaitu seorang wali mursyid yang mewarisi Rasul saw. Memanglah Allah swt. adalah penunjuk jalan dan pemberi hidayah yang utama kerana Ia berfirman: “Qul innal-huda hudallah yahdi man yasya’”…
namun di sisi lain… Allah juga menegaskan bahwa baginda Rasul pun dapat memberi hidayah dengan firman-Nya: “Wa innaka latahdi ila shirathin mustaqim”… selanjutnya Allah pun mengutus para pewaris Rasul yang juga diberi restu oleh-Nya untuk memberi hidayah “Likulli qaumin had”…

Dari itu Allah swt. berfirman: “Wa lillahil-izzatu wa lirasulihi wa lil-mu’minin”… Allah juga berfirman: “Wa quli’malu fasayarallahu amalakum wa Rasuluhu wal-mu’minun”.
Kewajiban kita adalah mengikuti seorang wali mursyid, yang secara otomatis menandakan taat kepada Allah dan Rasul-Nya saw.

Setelah melalui proses penjernihan hati dengan ittiba’ kepada wali mursyid… maka Nafsu Kamilah kembali menyinari jiwa manusia… lepas dari nafsu-nafsu yang jahat tadi… Awalnya dengan membunuh Nafsu Ammarah bissu’… kemudian Nafsu Lawwamah… Nafsu Mulhamah… kemudian Nafsu Muthma’innah… di saat itu ia merasa diri telah bersih dan dekat dengan Tuhan… padahal masih jauh… karenanya Allah memanggil :
” يا أيتها النفس المطمئنة ارجعي إلى ربك راضية مرضية فادخلي في عبادي “
Wahai Nafsu Muthma’innah… kembalilah ke Tuhanmu… janganlah menjauh… mendekatlah… kembalilah ke Nafsu Radliyah… kemudian kembalilah ke Nafsu Mardliyyah… setelah itu kembalilah ke Nafsu Kamilah lalu “Fadkhuli fi ibadi”
Bergabunglah bersama para hamba-Ku… hamba-hamba yang aman dari godaan syaitan… “Inna ibadi laisa laka alaihim sulthan” Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak dapat ditaklukkan oleh syaitan…
“La’aghwiyannahum ajma’in illa ibadaka minhumul-mukhlashin” Syaitan akan menggoda semua manusia… kecuali mereka para hamba Allah yang telah dijernihkan hatinya (oleh Allah dan Rasul-Nya melalui Wali Mursyid)… yang telah dijernihkan hatinya… bukan yang telah menjernihkan hatinya!

Setelah kembali suci dengan keutuhan Nafsu Kamilah, maka agar Fithrah tak ternodai lagi, wali mursyid segera melapisinya dengan tujuh sifat Allah; Ilmu, Qudrah, Iradah, Bashar, Sama’, Hayah dan Kalam… Dengan demikian jadilah ia seorang waliyyullah yang sah dan rasmi… kerana telah mencapai makna hadits yang berbunyi :
” فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به وبصره الذي يبصر به ويده التي يبطش بها ورجله التي يمشي بها وإن سألني لأعطينه ولئن استعاذني لأعيذنه “
“A’da a’da’il-mar’i nafsuhullati baina janbaih” Sejahat-jahat musuh manusia adalah nafsu-nafsunya itu sendiri. Semoga kita tetap ingat bahwa zaman ini adalah zaman jihad akbar… dan jihad akbar itu adalah jihad melawan dan membasmi hawa nafsu… semoga Allah dan Rasul-Nya mempertemukan kita dengan wali mursyid dan warits muhammadi zaman ini… sehingga hati ini segera terobati… amin.

Selamat merenungi……..

Rujukan Sumber : Abna’ as-Syeikh

Mengendalikan Hawa Nafsu dan Amarah

Suatu ketika Iskandar Agung berjalan-jalan untuk melihat kehidupan rakyatnya. Setiap ia lewat di kampung atau kota, seluruh penduduk membungkukkan kepalanya sebagai tanda hormat. Namun di suatu kota, ada seorang laki-laki yang enggan menundukkan kepalanya ketika sang pemimpin agung itu lewat. Lelaki itu menarik perhatiannya, siapakah dia. Untuk itu, ia menyuruh pengawalnya menghadirkannya ke istana.

''Mengapa kau tidak memberi hormat kepadaku,'' tanya Iskandar Agung kepada lelaki tua yang telah hadir di hadapannya. ''Ya, mengapa aku harus menghormati Tuan, padahal Tuan salah seorang pelayanku,'' jawab pak Tua seenaknya. Iskandar Agung berang mendengar jawabannya. ''Apakah kau sudah gila, berani mengatakan itu di hadapanku?'' bentaknya.

Pak Tua bukannya takut dengan hardikan Iskandar Agung. Bahkan dengan suara lantang ia berkata, ''Meski Tuan mengaku sebagai pemimpin, pada hakekatnya Tuan hanyalah budak, budak yang telah dikuasai oleh hawa nafsu dan amarah. Sedang aku telah mengalahkan keduanya.''

Kisah di atas mengisyaratkan bahwa orang merdeka (bukan budak) adalah yang dapat mengendalikan keinginan hawa nafsu dan amarahnya. Dia lebih mulia dari orang yang kaya harta tetapi terjajah hawa nafsu dan amarahnya. Orang yang mampu mengendalikan nafsunya juga disebut oleh Nabi Muhammad sebagai orang bijak.

Kemerdekaan jiwa dapat dicapai ketika seorang mensucikan dirinya (tazkiyatun nafs) dari hawa nafsu yang selalu mendorongnya melakukan perbuatan menyimpang dari asas perikemanusiaan adil dan beradab. Jika seseorang atau suatu bangsa telah memiliki kesucian diri, boleh dikata mereka telah merdeka. Suatu bangsa yang memiliki kesucian diri dari kesalahan amal akan mampu mengatasi segala kekuatan yang mengancam kemerdekaan bangsanya.

Orang-orang bijak mengatakan, ''Merdekakanlah dirimu dari segala jeratan dunia yang bukan hakmu. Engkau tak akan mampu menguasai sesuatu yang bukan hakmu.'' Allah SWT berfirman, ''Sungguh amat beruntung orang yang mampu memerdekakan dirinya.'' (Q. S. 87: 14).

Senin, 10 Oktober 2011

CARA MENGHILANGKAN KEBIASAAN ONANI


1. Membuat diri anda mengerti betul bahaya dari pornografi !
Ini sangatlah wajib ! Bagaimana anda bisa berhenti, kalau anda tidak mempunyai alasan yang kuat atau pengetahuan yang kuat untuk menghentikan suatu kebiasaan buruk.
Perumpamaanya adalah : Perbedaan anda dan anak berumur 2 tahun tidak memakan kamper adalah, karena anda tahu, bahwa kamper itu beracun dan mematikan kalau dimakan ! meskipun kamper seperti permen mentos ^_^.
Anda tidak akan memakannya ! Karena anda TAHU, bahaya dari kamper itu sendiri.
Anak kecil umur 2 tahun ??? slowww aja…. kalo bukan karena ibunya yang menghentikannya, mungkin saat bertemu kamper, akan dijilat jilat diputer….. dan dimakan deh !
So, sangatlah penting untuk mengetahui bahaya dari pornografi itu sendiri.
Untuk mengetahuinya, silahkan baca artikel ini :
–> Bahaya Pornografi <<-
Orang yang kecanduan pornografi, bagi yang laki-laki, akan melakukan onani.
Nah untuk berhenti pada kebiasaan ini, haruslah tahu juga bahaya dari onani itu sendiri. Silahkan anda baca artikel ini :
–> Akibat Onani <–
2. Membuat Afirmasi kepada diri sendiri
Bagi anda yang memang sudah kecanduan untuk onani, anda mungkin akan berkata kepada saya seperti ini :
” okeh deh mas Khalid, gw dah tahu bahayanya, tapi masalahnya untuk berhenti itu susah !!!! “
Alright Alright brother….,
Begini ya…., tambahan info lagi nih ya…,
Yang namanya adiksi atau ketagihan itu TIDAK BISA SEMBUH 100 % !
Yang ada hanyalah dibuat tidurrr ketagihan itu.
Pernah dengar kan, orang yang ketagihan narkoba, terus sembuh, eh suatu saat make narkoba lagi ??
Pernah dengar juga kan orang yang sudah puluhan tahun merokok, terus berhenti, eh suatu saat dia ketagihan lagi ??
Nah itulah ciri-ciri ketagihan.
Tidak bisa disembuhkan 100% ! Hanya bisa ditidurkan.
Mereka bisa saja kambuh lagi, kalau ada hal – hal yang memancingnya untuk bangkit.
Untuk takaran pria bisa disebut pecandu onani, menurut Bu Elly Risman, saat sudah 36  kali melakukan onani selama hidupnya !
Jadiiiii kalau anda termasuk yang pria yang sudah melakuka onani sampai 36 kali, maka anda termasuk pecandu onani !
Kalau anda sekarang sudah berhenti, anda berarti sudah berhasil menidurkan si kecanduan tersebut.
Kalau anda masih sering onani sampai sekarang, mari kita bahas cara menidurkan si iblis onani itu.
——————————————————-<>——————————–
Kita bagi 2.
- Cara menidurkan si kecanduan kalau sedang biasa-biasa saja.
- Cara mendiamkan si kecanduan onani, saat ada sesuatu yang memancingnya bangkit.
——————————————————-<>——————————–
- Cara menidurkan si kecanduan kalau sedang biasa-biasa saja.
Jelas anda harus mencari kesibukan !
Jangan buat kesempatan, sehingga otak anda bisa terngiang – ngiang melambung tinggi di angkasa dan akhirnya balik lagi ke bumi dengan membawa sejuta khayalan 17 tahun ++.
- Cara mendiamkan si kecanduan onani, saat ada sesuatu yang memancingnya bangkit.
Ini yang saya maksud dengan membuat afirmasi diri.
Katakan ini pada diri anda :
” saya tahu kalau onani itu tidak baik “
” saya tahu dan meyakini, bahkan merasakan sendiri kalau onani itu sangatlah enak sekali ! “
” tapi begitu saya selesai onani, saya akan merasakan perasaan yang sangat bersalaaaaaaaaah sekali, dan itu sebenernya sangat membuat perasaan tidak enak !  ”
” dan saya juga tahu, setiap saya berniat untuk melakukan onani untuk yang terkahir kalinya, pasti ke depannya saya melakukan onani lagi. “
” maka saya tegaskan…. ! meskipun sekarang saya sedang ada gejolak yang sangat besar di dalam diri untuk melakukan onani lagi….. dan ingin melakukan onani untuk yang terakhir kali….. percayalah……. kalau saya ingin berhenti dari onani, maka hanya sekaranglah saat yang tepat ! “
” tidak ada kata onani untuk yang terkahir kali ! sekaranglah saat yang tepat ! “
” okey tubuh…..mohon kerjasamanya ! “
Anda ucapkan berkali – kali, sambil berdoa sesuai agama anda.
Percayalah…., tips ini ampuh sekali… karena anda sedang membangkitkan alam bawah sadar anda untuk melawan ketergantungan itu.
Okey…., semoga bermanfaat tips Mengatasi Kecanduan Pornografinya.
Vv